Dengan
didominasi oleh dua nama besar di pasaran smartphone internasional, sepertinya
Windows Phone memang diragukan untuk mendobrak menjadi nomor satu di angka
penjualan handheld. Dominasi iOS dari Apple dan sistem operasi Android
oleh Google memang masih menguasai pasaran saat ini. Walaupun demikian, masih
ada pasaran kontinental yang saat ini menjadi batu loncatan bagi Windows Phone
untuk mendongkrak jumlah penjualannya.
Setelah
sebelumnya diterima lebih luas di wilayah Eropa, dengan menguasai 10% pasar
smartphone di sana, kini Windows Phone juga sudah menguasai 15% pasar
smartphone di Thailand. Angka ini melonjak drastis, dari sebelumnya smartphone
berbasis Microsoft ini masih berkutat di angka 2-3%. Lebih impresif lagi,
peningkatan signifikan ini terjadi hanya dalam waktu 15 bulan.
Adapun untuk
wilayah Eropa, Windows Phone memang menunjukkan geliat menakjubkan di wilayah
Britania Raya, Prancis, Spanyol, dan Italia. Dengan Nokia yang menjadi pemimpin
Windows Phone saat ini, tidak mengherankan jika Finlandia menjadi negara yang
memberikan pemasukan mayoritas pada penjualan smartphone satu ini, dengan angka
di atas 30%.
Demikian
berita dilansir dari pernyataan Presiden Windows International, Jean-Philippe
Courtois. Ditambahkan lagi oleh pihak Windows, bahwa pertumbuhan Window Phone
di pasaran Amerika Latin, termasuk Meksiko pun bahkan menembus angka di atas
20%. Courtois menambahkan bahwa Windows Phone berambisi untuk mengembangkan
pasar mereka, untuk membuat pasaran smartphone global lebih berimbang. Hal ini
tentu akan lebih baik bagi pihak pengguna dan konsumen.
Kenaikan
pangsa pasar oleh Windows Phone memang menjadi indikasi baik dalam persaingan
di pasaran smartphone dunia. Namun, apakah Windows Phone dapat memutus dominasi
iOS maupun Android yang semakin mengakar? Sepertinya kita tinggal tunggu saja
bagaimana strategi Microsoft untuk melakukan hal tersebut.
Bersumber : [1] Windows Phonone
Posted by 03.49 and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anybody is welcome to join tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, usia, orientasi seksual, dan difabelitas.